(0362) 3307233
kantorcamatsukasada@gmail.com
Kecamatan Sukasada

Ciptakan Tenaga Ahli, Pemerintah Akan Bangun Politeknik BNPB

Admin sukasada | 23 Februari 2018 | 1069 kali

BALI - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana membangun Politeknik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Sentul, Bogor. Hal ini dilakukan untuk menambah tenaga ahli di bidang penanggulangan bencana.

"Saya mendapat permintaan, BNPB butuh tenaga ahli di bidang penanggulangan bencana. Kita akan bangun Politeknik BNPB," ujar Menteri Asman di acara Rakernas BNPB 2018, di Nusa Dua, Bali, Kamis (22/02). Ucapan menteri Asman itu pun disambut tepuk tangan para personel BNPB.

Nantinya, jelas Menteri Asman, Politeknik itu akan dibangun di wilayah Sentul, Bogor. Ia pun mengaku telah mengunjungi area yang akan dibangun menjadi politeknik tersebut. Kurikulum yang akan digunakan juga perlu dibicarakan dengan matang. Menteri Asman ingin kurikulum dalam politeknik itu berbasis pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu, harus juga diberi pendidikan untuk mengantisipasi bencana.

"Jangan bicara setelah, bicaranya harus sebelum bencana itu," tegas Menteri Asman.

Lebih jauh, Menteri Asman menginginkan BNPB membangun pusat logistik dan peralatan di setiap kabupaten. Hal itu untuk mempermudah saat penanggulangan bencana alam. "Saya tidak mau ada kejadian di Aceh, kita ambil logistik di Jakarta," imbuhnya.

Untuk itu, ia ingin kebutuhan dan kelengkapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bukan didasarkan pada besar atau kecilnya sebuah kabupaten. Namun didasarkan pada tipe atau beban kerja masing-masing. "Kebutuhan jangan digeneralisir," tegasnya.

Ada beberapa catatan yang diberikan Menteri Asman dalam kesempatan itu. Pertama, visi kepemimpinan BNPB harus jelas. Setiap organisasi, jelasnya, harus tahu apa tujuannya. Kedua, BNPB harus menjadi leader dalam penanggulangan bencana.

Kemudian yang ketiga adalah, sistem kerja BNPB harus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga lain. Untuk mewujudkan reformasi birokrasi, dalam pengambilan keputusan dan tata laksana, menteri Asman mengimbau agar tidak terlalu berbelit-belit.

Menteri Asman juga menyoroti soal fungsi struktural yang harus berbasis kinerja. "Struktur tidak boleh terlalu gemuk, fungsinya yang harus dikejar," pungkasnya.

Dalam Rakernas itu, sempat hadir pula Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Hadir pula dalam kesempatan itu Kepala BNPB Laksamana Muda (Purn.) Willem Rampangilei. Pada Rakernas itu, Menteri Asman didampingi oleh Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji, Deputi bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Rini Widyantini, Staf Ahli bidang Politik Noviantika Nasution, serta Staf Khusus Menteri bidang Komunikasi Indra Gobel. (don/HUMAS MENPANRB)