(0362) 3307233
kantorcamatsukasada@gmail.com
Kecamatan Sukasada

Pelatihan dan Pembinaan WHDI Desa Pancasari Bahas Penguatan Peran Perempuan Hindu Dalam Rumah Tangga dan dalam Masyarakaat Desa

Admin sukasada | 12 September 2024 | 7 kali

Pancasari,  Kamis 12 September 2024 – Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Pancasari menggelar acara penting yang dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan organisasi terkait. Acara ini dibuka oleh perwakilan Kepala Desa Pancasari, dengan narasumber utama dari WHDI Kabupaten Buleleng dan ketua WHDI Kecamatan. Dalam acara ini, Ketua WHDI Kabupaten Buleleng, Ida Ayu Wardani, memberikan sambutan yang menekankan pentingnya pelestarian seni dan budaya bali yang perlu dilesatarikan oleh WHDI desa panca sari.

Dalam sambutannya, Ida Ayu Wardani menyampaikan bahwa WHDI berperan tidak hanya dalam menjaga tradisi dan nilai-nilai Hindu, tetapi juga memiliki peran strategis dalam memanajemen rumah tangga. Ada empat prinsip manajemen yang diterapkan oleh organisasi ini, yaitu planning (merencanakan), organizing (mengorganisir), menggerakkan, dan cerminan diri. Hal ini sejalan dengan upaya WHDI dalam mempersiapkan program kerja untuk tahun depan yang meliputi lima bidang dalam pengurusan organisasi adalah pelindung, ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara. Adapun bidang-bidang yang akan menjadi fokus WHDI desa Wana Sari ke depan mencakup:

1. Bidang Agama yang terdiri dari Sekretaris, dengan seksi-seksi seperti seksi Filsafat, seksi Susila, Seksi Etika, dan Seksi Upacara.

2. Bidang Organisasi yang terdiri dari Sekretaris, Seksi Organisasi, Seksi penerangan , Seksi Humas.

3. Bidang Ekonomi yang terdiri dari Sekretaris, Seksi Usaha, dan Seksi Perkoperasian

4. Bidang Kebudayaan yang terdiri dari Seksi Budaya, Seksi Pembinaan, Seksi Mental, Seksi Pendidikan

5. Bidang Sosial yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Seksi Bantuan, Seksi Sosial (Beasiswa), Seksi Kesehatan (Kependudukan), Seksi Lansia (Olahraga, Senam, Yoga), Seksi Konseling (Advokasi)

 

Selain itu penyampaian materi tekait WHDI seperti penggunaan tatarias dan busana kepura yang baik dan benar juga diampaikan pada pembinaan yang dimana wanita hindu yang sudah berumah tangga wajib mepusung/sanggul ke pura. Hal itu merupakan salah satu adab dan kerapian karena jika rambut digerai melambangkan dewi durga yang disimbolkan rambut tergerai.

Busana adat yang baik juga menjadi hal penting yang perlu diketahui wanita hindu dharma karena banyaknya model pakaian adat bali yang semakin berkembang. Pakaian adat wanita bali untuk kepura yang baik adalah yang menutupi bagian daada, memiliki lengan panjang sepergelangan tangan, selain itu kebaya brokat juga tidak dianjurkan dipakai untuk persembahyangan ke pura.

Dengan adanya acara ini, WHDI berharap mampu terus memperkuat peran perempuan dalam berbagai aspek, baik di dalam rumah tangga, sosial, maupun dalam menjaga kelestarian budaya dan seni.