Desa Panji Anom menjadi wakil dari Kecamatan Sukasada dalam Lomba Desa Berprestasi Menurunkan Kemiskinan tingkat Kabupaten Buleleng Tahun 2018, jumat,(16/11) tim penilai dari Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Buleleng yang diwakili Kabid PMDKP Ir. Desa Nyoman Dadiadnyani melakukan penilaian terhadap Desa Panji Anom dengan mencakup 6 parameter penilaian.
Sekcam Sukasada I Komang Budiarsana, SE dan Perbekel Panji Anom I Made Gina serta Ketua BPD Panji Anom Ketut Sarjana, SH mendampingi Tim Penilai pada pelaksanaan penilaian yang dilakukan di ruang rapat Kantor Perbekel Panji Anom.
Sebelum dilakukan penilaian Perbekel Made Gina berkesempatan memaparkan profil desa serta kegiatan yang dilakukan Pemerintah Desa Panji Anom dalam kaitannya menurunkan kemiskinan di tingkat Desa serta setelah itu memperkenalkan Tim Pendamping Desa yang membidangi masing-masing Parameter.
Adapun terdapat 6 Parameter yang menjadi fokus pada penilaian Lomba Desa Berprestasi Menurunkan Kemiskinan tingkat Kabupaten Buleleng Tahun 2018 kali ini, yakni mencakup Program Inovasi, Efektivitas Pelaksanaan Program, Eksistensi Pelaksanaan Program, Kelembagaan Tim Penanggulangan Kemiskinan di Desa, Kepekaan Masyarakat Terhadap Permasalahan Kemiskinan, dan parameter yang terkahir yakni Tingkat Pengangguran.
Dari keenam parameter tersebut didalamnya terdapat indikator yang menjadi sub penilaian dari para tim penilai dengan skala penilaian serta bobot persentase masing-masing.
Diadakannya Lomba Desa Berprestasi Menurunkan Kemiskinan tingkat Kabupaten Buleleng Tahun 2018 diharapkan menjadi sebuah motivasi untuk memicu pemerintah desa membuat program-program inovasi yang berpihak terhadap masyarakat miskin. Sehingga dana desa yang dikucurkan ke masing-masing desa bisa dialokasikan terhadap hal-hal yang bersifat mendukung program kegiatan dari tingkat Pusat, provinsi, Kabupaten hingga ke Desa dengan tidak mengesampingkan kepentingan masyarakat.
Karena indikator penilaian lomba ini adalah menurunnya angka kemiskinan sehingga hal tersebut dapat terlaksananya utamanya dari tingkat desa, sesuai dengan Nawacita ke 3 yakni membangun Indonesia dari pinggir (desa).