HUT RI ke 73, SUkasada kembali adakan Lomba Panjat Pinang
Admin sukasada | 20 Agustus 2018 | 741 kali
Usai pelaksanaan Apel Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan di Lapangan Umum Padat Karya Kecamatan Sukasada, dilanjutkan dengan kegiatan Lomba Panjat Pinang yang diikuti masyarakat Kecamatan Sukasada, (17/8).
Adapun dari panitia membagi kategori panjat pinang menjadi 2, panjat pinang usia dewasa dan panjat pinang anak-anak, tampak antusias warga mengikuti lomba tersebut yang diikuti oleh beberapa desa yang ada di kecamatan sukasada.
Pada lomba panjat pinang di kecamatan sukasada ini tidak dilakukan secara perorangan Namun dilakukan oleh tim yang terdiri lima orang untuk mendapatkan hadiah pada pohon, adapun yang menjadi hadiah utama pada kedua pinang tersebut yakni sepeda.
Yang pada penyelenggaraan kali ini merupakan penyelenggaraan kedua kalinya di kecamatan sukasada setelah pada tahun lalu tepatnya di 17 agustus 2017 juga dilakukan lomba panjat pinang seusai apel peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Tidak hanya untuk pria dewasa, panjat pinang di Kecamatan Sukasada pada tahun ini juga diramaikan dengan panjat pinang anak-anak yang terdiri dari 5 orang anak dengan usia 5-14 tahun, dimana diharapkan dalam panjat pinang anak tersebut mampu mendidik anak usia muda bagaimana dalam berkerjasama dan memiliki sifat gigih serta pantang menyerah dalam meraih sesuatu yang diinginkan.
Sama halnya dengan lomba tarik tambang, biasanya lomba panjat pinang bukan dilakukan perseorangan. Namun dilakukan oleh tim yang terdiri lebih dari dua orang untuk mendapatkan hadiah pada pohon, bambu atau kayu yang menjulang tinggi. Zaman dulu, panjat pinang digelar sebagai hiburan saat perayaan-perayaan penting orang Belanda di bumi Indonesia, seperti pesta pernikahan. Nah, ketika itu penduduk pribumi berlomba-lomba mendapatkan hadiah yang digantungkan di puncak pohon pinang
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Makna Lomba 17 Agustus, dari Panjat Pinang sampai Makan Kerupuk",
https://travel.kompas.com/read/2018/08/17/191900727/makna-lomba-17-agustus-dari-panjat-pinang-sampai-makan-kerupuk.
Penulis : Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja
Editor : Sri Anindiati Nursastri
Sama halnya dengan lomba tarik tambang, biasanya lomba panjat pinang bukan dilakukan perseorangan. Namun dilakukan oleh tim yang terdiri lebih dari dua orang untuk mendapatkan hadiah pada pohon, bambu atau kayu yang menjulang tinggi. Zaman dulu, panjat pinang digelar sebagai hiburan saat perayaan-perayaan penting orang Belanda di bumi Indonesia, seperti pesta pernikahan. Nah, ketika itu penduduk pribumi berlomba-lomba mendapatkan hadiah yang digantungkan di puncak pohon pinang.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Makna Lomba 17 Agustus, dari Panjat Pinang sampai Makan Kerupuk",
https://travel.kompas.com/read/2018/08/17/191900727/makna-lomba-17-agustus-dari-panjat-pinang-sampai-makan-kerupuk.
Penulis : Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja
Editor : Sri Anindiati Nursastri
Sama halnya dengan lomba tarik tambang, biasanya lomba panjat pinang bukan dilakukan perseorangan. Namun dilakukan oleh tim yang terdiri lebih dari dua orang untuk mendapatkan hadiah pada pohon, bambu atau kayu yang menjulang tinggi. Zaman dulu, panjat pinang digelar sebagai hiburan saat perayaan-perayaan penting orang Belanda di bumi Indonesia, seperti pesta pernikahan. Nah, ketika itu penduduk pribumi berlomba-lomba mendapatkan hadiah yang digantungkan di puncak pohon pinang.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Makna Lomba 17 Agustus, dari Panjat Pinang sampai Makan Kerupuk",
https://travel.kompas.com/read/2018/08/17/191900727/makna-lomba-17-agustus-dari-panjat-pinang-sampai-makan-kerupuk.
Penulis : Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja
Editor : Sri Anindiati Nursastri