Gelar Seni Budaya (Gasebu) Tahun 2018 Kecamatan Sukasada merupakan Tahun ketiga diadakannya pagelaran Seni dan Kebudayaan serta pameran dan Lomba di Lingkungan Pemerintahan Kecamatan Sukasada, dilaksanakannya Gasebu merupakan langkah Pemerintah Kecamatan Sukasada dalam melestarikan dan menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap seni dan budaya daerah sebagai warisan budaya luhur.
Meski sudah resmi ditutup pada tanggal 22 oktober yang lalu, kita mengingat kembali bahwa digelarnya Gasebu yang ketiga ini tidak luput juga dari partisipasi Penyuluh Bahasa Bali Kecamatan Sukasada yang ikut serta mengisi salah satu stand pameran yang berada pada sisi bagian barat panggung utama digelarnya Gasebu, menjadi pameran yang pertama dikunjungi oleh Tamu Undangan pada kesempatan yang sama juga Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST serta Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna, SH sempat membeli beberapa buah Buku tentang Aksara Bali yang dipamerkan.
Tahun 2018 menjadi tahun kedua dari para penyuluh bahasa bali yang ditugaskan pada masing-masing desa di Kecamatan Sukasada dalam keikutsertaanya, tidak hanya ikut serta dalam memriahkan namun stand penyuluh bahasa bali memiliki misi khusus didalamnya, selain untuk terus menjaga dan mengajegkan bahasa bali yang merupakan bahasa ibu, pada stand pameran yang percis lokasinya paling depan dekat dengan pintu gerbang Monumen Perjuangan Tri Yudha Sakti ini mengambil tema Pradipa yang berarti Cahaya.
Adapun tujuan diambilnya tema Pradipa (cahaya) yakni selaras dengan Tema Gasebu Tahun 2018 Rajya Rakta Jagaddhita yang berarti gerbang menuju kesejahteraan, dengan didasari penerangan. penyuluh diibaratkan sebagai cahaya (penerang) untuk mencapai suatu kesejahteraan (budaya)
Kegiatan yang dipamerkan sebagai gerbang untuk memperkenalkan kembali warisan budaya Bali (Khususnya Sastra, Bahasa dan Aksara). melalui stand Penyuluh Bahasa Bali diharapkan menjadi tempat untuk menampilakn edikasi terkait Sastra dan Aksara Bali yang juga merupakan tempat sosialisasi kepada masyarakat tentang Bali Simbar dikomputer maupun di smartphone. dan dipamerkan pula alat-alat untuk menulis lontar serta cara menulis lontar.
Tidak hanya itu, dibeberapa sisi dari stand penyuluh bahasa bali terdapat properti-properti yang mengandung makna tersendiri, mulai dari Naga yang merupakan simbol dunia akasa pertiwi, Tluktak Simbol/pakeling/alarm diantara akasa dan pertiwi terdapat sebuah kehidupan yang menjadikan sastra lontar sebagai acuan dalam menjalani tatanan kehidupan, air yang merupakan simbol kehidupan, kayonan simbol dari pikiran.
Taru Aksara Simbol tumbuh dan berseminya aksara di kalangan masyarakat luas serta mampu menjadi peneduh dalam kehidupan, Lampu Simbol penerang, Baligrafi Seni Aksara dan Prasi yang merupakan seni lontar.
Terkait kegiatan yang disediakan Penyuluh Bahasa Bali menyajikan kegiatan Nyurat Lontar Pengunjung dapat mencoba untuk menulis aksara Bali di atas daun lontar, menggunakan pengrupak. Demonstrasi Bali Simbar Dwijendra Pengunjung stan dapat mencoba mengetik aksara Bali menggunakan aplikasi Bali Simbar Dwijendra di laptop misalnya, mengetik nama lengkap menggunakan aksara Bali. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat mengenal bahwa aksara Bali sudah bisa diaplikasikan di laptop dengan menginstal aplikasi Bali Simbar Dwijendra.
Aksara Bali di Ponsel pengunjung stan dapat mengenal bahwa aksara Bali juga sudah dapat diaplikasikan di handphone android dengan spesifikasi 5.1 dengan cara menginstal aplikasi multiling O keyboard, lalu menginstal aplikasi Bali Simbar. Papan Plang Nama pengunjung dapat mengetahui cara membuat tulisan untuk plang papan nama menggunakan Dwi aksara, Aksara Bali dan aksara latin.
Serta Pameran Buku cukup banyak buku yang dipamerkan dalam stand penyuluh diantaranya buku kakidungan, geguritan, satua, buku usadha, petunjuk nyurat aksara Bali, ejaan bahasa daerah Bali, cecimpedan, Pustaka Bali, dan kamus Bali modern. adanya pameran buku ini untuk menambah wawasan masyarakat khususnya Sukasada, dengan membaca atau membeli buku yang terdapat di stand penyuluh bahasa Bali ini.
Dengan sajian yang lengkap tadi, rasanya menarik ditunggu kembali keikut sertaan penyuluh bahasa bali pada tahun-tahun berikutnya di Gasebu, akan sangat menarik rasanya untuk dinanti hal apa saja yang akan disajikan untuk pengunjung nikmati.