(0362) 3307233
kantorcamatsukasada@gmail.com
Kecamatan Sukasada

Menanggapi Viralnya Tari Rejang Renteng, Panitia Gasebu Gelar Seminar Rejang Renteng

Admin sukasada | 23 Oktober 2018 | 398 kali

Menanggapi viralnya tari rejang renteng yang kini banyak diperdebatkan dikalangan masyarakat, Pemerintah Kecamatan Sukasada melalui Panitia Gelar Seni Budaya (Gasebu) mengadakan Seminar Tari Rejang Renteng yang dilaksanakan di Aula Kampus H.I, (21/10).

Dengan menghadirkan Nara Sumber yang merupakan Peneliti langsung dari Tari Rejang Renteng, Ida Ayu Diastini, S.ST, M.Si diharapkan mampu memberikan jawaban serta pemahaman terhadap polemik serta isu yang berkembang dimasyarakat.

Pada pelaksanan Seminar dikupas secara tuntas mengenai sejarah tari rejang renteng yang bercikal bakal dari tari renteng di Saren, yang merupakan tari sakral yang sangat tua yang ada di banjar saren, Desa Pakraman Mujaning Tembeling, Desa Dinas Batumadeg, Dusun Saren Satu, Nusa Gede.

Sesuai dengan namanya, tari renteng ditarikan oleh wanita renta atau tua, renta atau tua dalam rtian bukan tua tubuh tetapi dalam arti luas Renta atau Tua disini bahwa sudah berbadan dua yaitu sudah kawin serta sudah dituakan dan dalam ngerenteng ini ada yang sudah didaulat sebagai pemangku.

Pada Tahun 1999, Tarian ini berhasil dikembangkan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dalam rangka upaya pemerintah untuk melestarikan tarian langka. Rejang Rrenteng yang sudah merupakan pengembangan dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali pada Tahun 1999 yang terinspirasi dari renteng yang ada di Desa Adat Saren, Nusa Gede, Nusa Penida.

Disampaikan pula oleh Ida Ayu Diastini, S.ST,M.Si yang juga merupakan Pegawai pada Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menyampaikan Ngerenteng dikembangkan dengan menambahkan personil penari. selanjutnya karena ditarikan dengan banyak orang akhirnya ngerenteng disebut Rejang Renteng yang merupakan tari wali dan bebali, yang sampai saat ini menjadi sangat populer dimasyarakat utamanya kalangan ibu-ibu, hingga tak jarang ditarikan dalam jumlah massal.

Selain itu pada sesi seminar dibahas pula mengenai Koreografi, makna dari setiap tata busanan dan gerakan dari tari rejang renteng, serta filosofi-filosofi yang terkandung didalamnya dan iringan musik Tari Renteng dan Rejang Renteng yang terdiri dari 6 elemen musik, yakni terompong, reong lepas, ceng-ceng kopyak, kendang, kajar dan gong.

Selain diikuti oleh peserta undangan dan umum tampak hadir pula pada kesempatan tersebut Drs. Gede Komang, M.Si dengan didampingi Camat Sukasada I Made Dwi Adnyana, S.STP serta Ketua TP PKK Kecamatan Sukasada Ny. Wiwik Adnyana.